Rabu, 29 Mei 2013

7 Tanda Anda Memiliki Mental Entrepreneur


Pada Kesempatan berbahagia ini saya ingin berbagi kepada semuanya sekaligus bahan renungan buat saya agar termotivasi...Akhir-akhir ini Entrepreneur sangat sering dibicarakan, dan telah menjadi tren baru dalam dunia bisnis. Anda juga mungkin merupakan salah satu dari orang-orang yang ingin mencoba membuka bisnis sendiri. Mungkin Anda telah melakukan banyak penelitian dan membaca banyak buku tentang Entrepreneur, dan merasa yakin bahwa menjadi seorang entrepreneur merupakan hal yang paling tepat untuk Anda.
Jangan dulu begitu yakin.
Sebelum Anda benar-benar mengetahui segala sesuatu tentang entrepreneur, Anda harus mempertimbangkan beberapa hal seperti berikut :

1.  Anda masih menghabiskan waktu untuk “Me-Time”
Untuk menjadi seorang Entrepreneur, Anda harus siap meninggalkan segala kegiatan yang tidak berhubungan dengan usaha membangun bisnis Anda. Tidak akan ada lagi waktu untuk Anda melakukan hal-hal yang tidak penting dan tidak berhubungan, menghabiskan waktu untuk kepentingan diri Anda pribadi. Anda harus fokus dan menggunakan waktu Anda sebaik mungkin untuk memikirkan cara menghasilkan uang. Jika Anda tidak mampu melakukannya, Anda belum siap menjadi seorang entrepreneur.

2. Anda menghabiskan waktu menghayal tentang kantor Anda
Semua orang yang memulai bisnis nya sendiri pasti menginginkan ruang kantor yang lebih besar, sebagai pemiliknya. Memang Anda pantas untuk itu, tapi kantor yang besar hanya sesuai dengan brand dan bisnis yang besar pula. Jika Anda ingin membuka sebuah restoran, orang-orang tidak akan melihat ruang kantor Anda, sehingga tidak akan bijak untuk mengahbiskan banyak biaya untuk membuat kantor Anda tampak wah.

3. Anda tidak mau melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar
Jika Anda menjadi seorang entrepreneur, Anda mungkin berpikir untuk mempekerjakan orang lain. Itu memang benar, tapi apakah Anda juga menjadi enggan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar, atau pekerjaan ringan lainnya? Mungkin Anda berpikir bahwa membuang sampah bisa dilakukan oleh orang bayaran Anda, dan Anda harus fokus pada pekerjaan yang lebih penting? Jika hal itu membuat Anda enggan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar, maka Anda tidak memiliki jiwa entrepreneur. Seorang entrepreneur mau untuk bekerja keras dan apapun itu jenis pekerjaanya yang dapat menguntungkan dan tidak merugikan bisnis yang ia jalankan.

4. Anda merasa lebih produktif dengan barang-barang baru
Saat menjadi seorang entrepreneur, apakah Anda terdorong untuk membeli gadget-gadget baru? Apakah Anda merasa bahwa Anda membutuhkan barang-barang baru? Ataukah barang-barang baru itu hanya untuk memuaskan ego Anda? Pikirkanlah baik-baik tentang pengeluaran yang Anda lakukan, karena seberapa kecil pun pengeluaran itu, akan sangat berdampak pada bisnis yang Anda jalankan. Apakah Anda memang membutuhkannya?

 5.  Anda masih marah dengan pemotongan biaya
Jika Anda masih tidak bisa mengatasi pemotongan biaya, dan sumber daya yang terbatas, dan masih kesal akan pemotongan biaya, Anda tidak memiliki jiwa entrepreneur. Seorang entrepreneur dapat memanfaatkan sumber daya yang ada untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaannya.

6.  Anda tidak dapat membagi kehidupan pribadi dan pekerjaan
Jika Anda tidak dapat membagi kehidupan pribadi Anda dengan pekerjaan Anda, dan Anda merasa bahwa Anda terlalu keras bekerja, maka Anda tidak memiliki jiwa entrepreneur. Seorang entrepreneur akan menikmati pekerjaanya sebagai bagian dari hidupnya. Ia tidak akan merasa tersiksa degnan pekerjaannya, karena tidak bisa dipungkiri bahwa pekerjaan sebagai entrepreneur akan lebih berat, karena seluru tanggung jawab ada di beban Anda.

7.  Anda tidak rela membayar sebuah “harga”
Ketika menjalankan bisnis Anda, Anda pun wajib untuk membayar “harga” setiap hari, sama halnya ketika Anda bekerja untuk orang lain. Anda tidak dapat terlepas dari membayar sesuatu dengan uang atau kerja keras, karena hal itu merupakan kewajiban Anda. Sebagai pemilik bisnis, Anda mendapat hak di hari ini untuk bertahan dalam bisnis Anda besok. Dan hak itu diperoleh dari kepuasan konsumen terhadap bisnis yang Anda jalankan dan produk yang Anda jual. Konsumen lah yang menentukan apakah bisnis Anda layak bertahan atau tidak.

0 komentar:

bisnis online