Pada Kesempatan berbahagia ini saya ingin berbagi kepada semuanya
sekaligus bahan renungan buat saya agar termotivasi...Akhir-akhir ini
Entrepreneur sangat sering
dibicarakan, dan telah menjadi tren baru dalam dunia bisnis. Anda juga
mungkin
merupakan salah satu dari orang-orang yang ingin mencoba membuka bisnis
sendiri. Mungkin Anda telah melakukan banyak penelitian dan membaca
banyak buku
tentang Entrepreneur, dan merasa yakin bahwa menjadi seorang
entrepreneur
merupakan hal yang paling tepat untuk Anda.
Jangan dulu begitu yakin.
Jangan dulu begitu yakin.
Sebelum Anda benar-benar mengetahui segala
sesuatu tentang entrepreneur, Anda harus mempertimbangkan beberapa hal seperti
berikut :
1.
Anda masih menghabiskan waktu untuk “Me-Time”
Untuk menjadi seorang Entrepreneur, Anda harus
siap meninggalkan segala kegiatan yang tidak berhubungan dengan usaha membangun
bisnis Anda. Tidak akan ada lagi waktu untuk Anda melakukan hal-hal yang tidak
penting dan tidak berhubungan, menghabiskan waktu untuk kepentingan diri Anda
pribadi. Anda harus fokus dan menggunakan waktu Anda sebaik mungkin untuk
memikirkan cara menghasilkan uang. Jika Anda tidak mampu melakukannya, Anda
belum siap menjadi seorang entrepreneur.
2. Anda
menghabiskan waktu menghayal tentang kantor Anda
Semua orang yang memulai bisnis nya sendiri pasti
menginginkan ruang kantor yang lebih besar, sebagai pemiliknya. Memang Anda
pantas untuk itu, tapi kantor yang besar hanya sesuai dengan brand dan bisnis
yang besar pula. Jika Anda ingin membuka sebuah restoran, orang-orang tidak
akan melihat ruang kantor Anda, sehingga tidak akan bijak untuk mengahbiskan
banyak biaya untuk membuat kantor Anda tampak wah.
3. Anda
tidak mau melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar
Jika Anda menjadi seorang entrepreneur, Anda
mungkin berpikir untuk mempekerjakan orang lain. Itu memang benar, tapi apakah
Anda juga menjadi enggan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan kasar, atau
pekerjaan ringan lainnya? Mungkin Anda berpikir bahwa membuang sampah bisa
dilakukan oleh orang bayaran Anda, dan Anda harus fokus pada pekerjaan yang
lebih penting? Jika hal itu membuat Anda enggan untuk melakukan
pekerjaan-pekerjaan kasar, maka Anda tidak memiliki jiwa entrepreneur. Seorang
entrepreneur mau untuk bekerja keras dan apapun itu jenis pekerjaanya yang
dapat menguntungkan dan tidak merugikan bisnis yang ia jalankan.
4. Anda
merasa lebih produktif dengan barang-barang baru
Saat menjadi seorang entrepreneur, apakah Anda
terdorong untuk membeli gadget-gadget baru? Apakah Anda merasa bahwa Anda
membutuhkan barang-barang baru? Ataukah barang-barang baru itu hanya untuk
memuaskan ego Anda? Pikirkanlah baik-baik tentang pengeluaran yang Anda
lakukan, karena seberapa kecil pun pengeluaran itu, akan sangat berdampak pada
bisnis yang Anda jalankan. Apakah Anda memang membutuhkannya?
5.
Anda masih marah dengan pemotongan biaya
Jika Anda masih tidak bisa mengatasi pemotongan
biaya, dan sumber daya yang terbatas, dan masih kesal akan pemotongan biaya,
Anda tidak memiliki jiwa entrepreneur. Seorang entrepreneur dapat memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk menghasilkan keuntungan bagi perusahaannya.
6.
Anda tidak dapat membagi kehidupan pribadi dan pekerjaan
Jika Anda tidak dapat membagi kehidupan pribadi
Anda dengan pekerjaan Anda, dan Anda merasa bahwa Anda terlalu keras bekerja,
maka Anda tidak memiliki jiwa entrepreneur. Seorang entrepreneur akan menikmati
pekerjaanya sebagai bagian dari hidupnya. Ia tidak akan merasa tersiksa degnan
pekerjaannya, karena tidak bisa dipungkiri bahwa pekerjaan sebagai entrepreneur
akan lebih berat, karena seluru tanggung jawab ada di beban Anda.
7.
Anda tidak rela membayar sebuah “harga”
Ketika menjalankan bisnis Anda, Anda pun wajib
untuk membayar “harga” setiap hari, sama halnya ketika Anda bekerja untuk orang
lain. Anda tidak dapat terlepas dari membayar sesuatu dengan uang atau kerja
keras, karena hal itu merupakan kewajiban Anda. Sebagai pemilik bisnis, Anda
mendapat hak di hari ini untuk bertahan dalam bisnis Anda besok. Dan hak itu
diperoleh dari kepuasan konsumen terhadap bisnis yang Anda jalankan dan produk
yang Anda jual. Konsumen lah yang menentukan apakah bisnis Anda layak bertahan
atau tidak.
0 komentar:
Posting Komentar